Langsung ke konten utama

PENDIDIKAN.NET

"Kayaknya Indonesia Masih Menderita dari syndrome "Gargo Cult"
Re: "coba kita sebutkan kata "komputer" pada masyarakat dayak pedalaman.....reaksinya....heran, kaget dll"
(Pertanyaan dari Dery Disan Ramali)

Isu ini sangat menarik dan membuka beberapa pintu untuk diskusi.

Indonesia adalah negara yang mempunyai beberapa aset yang unik, salah satu adalah banyak suku dengan kebudayaan yang masih sangat berbeda dan akan sebagai aset masa depan yang akan sangat menguntungkan negara kita.

Bagaimana kita dapat memperkenalkan teknologi seperti komputer dan Internet supaya bermafaat tetapi tidak menghancurkan kebudayaan mereka? Ini adalah isu yang sangat-sangat penting, Sering Internet dapat merubah / menghilangkan kebudayaan seperti kolonialisme.

Pasti bisa, tetapi saya sangat kuartir bahwa SDM di bidang teknologi kita belum begitu mengerti isu-nya, apa lagi sudah menjalakan tahap-tahap yang diperlui sebelum membuka pintunya.

"Pintu kedua" adalah kita kelihatannya masih melihat teknologi dengan mata yang tidak jauh berbeda dengan masyarkat di Papua New Guinea dulu yang menjadi terkenal sebagai "Cargo Cult" di mana mereka melihat teknologi baru dan mereka langsung merasa itu kuncinya sukses orang asing. Contoh yang terkenal adalah pesawat terbang. Pertama kali mereka melihat pesawat mereka ingin mempunyai supaya dapat maju juga. Padahal mereka belum mempunyai landasan atau orang yang mampu membawa pesawatnya "dengan selamat".

Landasan Untuk Teknologi Canggih Di Sekolah-Sekolah Kita Bagaimana?
Hanya ada "Satu komputer untuk 2.000 siswa", "Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll","Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - Kelihatannya makin lama makin banyak sekolah yang rusak!

Siapa Pilotnya?
"Korupsi terjadi di semua tingkatan dari KemenDikNas, dinas pendidikan, hingga sekolah" (ICW) "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya." ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009).

Sebabnya mutu pendidikan di luar negeri adalah bermutu adalah karena guru-gurunya mampu melaksanakan pendidikan yang bermutu yang berbasis MBS dan PAKEM, bukan teknologinya. Teknologi canggih hanya adalah alat yang dapat digunakan atau tidak, mereka juga dapat melaksanakan pendidikan yang sangat bermutu tanpa teknologi canggih. Maupun teknologi sederhana sangat menstimulasikan kreativitas pelajarnya. http://teknologipendidikan.com/kebijakan-ict.html

Lima Langkah Ke Pendidikan Kelas Dunia

1. Memberantas korupsi di bidang pendidikan yang sangat memalukan dan membunuh semua harapan kita untuk maju - "Korupsi terjadi di semua tingkatan dari KemenDikNas, dinas pendidikan, hingga sekolah" (ICW) "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya."
ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009).
KemenDikNas Harus Mulai Akuntabel Ke Rakyat... "Jangan dinilai gagal terus!"
Ref: http://PojokAntiKorupsi.Com.

2.Meningkatkan semua sekolah yang rusak dan ambruk ke Standar Nasional yang lengkap dengan sarana/prasarana supaya aman, nyaman, dan kondusif untuk "semua pelajar" - "Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll","Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - Kelihatannya makin lama makin banyak sekolah yang rusak!
Ref: http://Ambruk.Com

3. Mengimplementasikan PAKEM (Pembelajaran Kontekstual) di semua sekolah supaya standar pembelajaran kita sesuai dan kompetitif dengan negara lain. Kapan kita akan menghadapi isu-isu yang terbukti meningkatkan mutu pendidikan? Pendidikan Yang Terbaik Masih Adalah: Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang Bermutu, dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan "Well Balanced" (seimbang, dengan banyak macam keterampilan termasuk teknologi), yang Diimplementasikan secara PAKEM. ("Mampu" termasuk Kreatif)
Ref: http://pendidikan.net/pakem.html

4. Menggunakan Teknologi Tepat Guna yang terbaik, terjangkau dan sangat meningkatkan kreativitas siswa-siswi maupun kreativitas guru (seperti di negara maju). Dengan rasio: "Sekarang Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa" dan "dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet". Jelas TIK (ICT) bukan solusinya, kan? Dan Internet bagaimana.....?

Komputer-komputer yang ada di sekolah-sekolah umum masih jauh dari cukup untuk belajar Ilmu Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) secara nasional (Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa), apa lagi menggunakan TIK untuk E-Learning. Target KemenDikNas adalah computer 1: 20 siswa pada tahun 2015 (baru cukup untuk mengajar mata pelajaran TIK, kan? - E-Learning kapan 2020, 2025?)
Ref: http://teknologipendidikan.com/solusi.html

Maupun E-Learning dapat membunuh kreativitas anak-anak kita! Sebetulnya ada banyak sekali isu (kebanayan terkait dengan "human issues and the importance of self-expression, free discussion, peer learning, dan benefits of group learning").

Satu lagi Isu Penting: "Internet Belum Dimanfaatkan Secara Positif Oleh Pelajar"
"PADANG--MI: Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. DR. Nurtain mengatakan kini banyak pelajar dan mahasiswa yang tidak memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi internet untuk hal-hal positif namun lebih cenderung hanya untuk menghabiskan waktu dan hal yang tidak bermanfaat."

Maupun hanya ada sangat sedikit informasi yang dalam bahasa Indonesia. Tanpa bahasa Inggris anak-anak kita adalah buta kepada informasi global, jadi manfaatnya Internet untuk anak-anak kita adalah sangat terbatas. Bahasa Inggris Adalah Kunci Untuk Pintu Ke Globalisasi Maupun Lapangan Kerja Luas.

Ada Produk Teknologi Yang Dapat Membuat Revolusi Di Bidang Pendidikan Di Seluruh Indonesia. Sekarang kita dapat belajar di manapun, di kota besar, di kota kecil, di desa, maupun di becak. Relatif kecil dan dapat masuk tas anda jadi dapat dibawa ke mana saja. Anda hanya perlu mempunyai niat belajar dan anda dapat belajar tanpa batas. Tidak perlu koneksi ke listrik dan battery dijaminkan selama hidup (katanya). Juga tidak kena ongkos layanan (Internet atau Hanfon). Tidak memakan pulsa jadi kalau anda tidur dan lupa mematikan alat revolusi pendidikan ini tidak akan kena ongkos. Alat ini juga dapat dipakai di seluruh dunia tanpa koneksi khusus. Alat revolusi ini dapat dibeli di toko dekat anda sekarang dan dapat digunakan secara langsung... dan dapat belajar sambil pulang! Ayo Beli Sekarang! (Info Lengkap Di Sini)
Ref: http://teknologipendidikan.com/si-tpers.html
[ Informasi Teknologi Pendidikan ]



5.Meningkatkan profesionalisme dan bertanggunjawaban guru untuk meningkatkan ilmu dan kemampuan mengajar sendiri - seperti guru profesional di negara lain. Guru adalah pelaksana pendidikan (dan paling penting) jadi kesejahteraan juga harus sesuai supaya tidak perlu "moonlighting" di tempat lain dan dapat fokus kepada tugasnya.
http://InovasiPendidikan.Net

Kalau lima (5) isu di atas sudah diatasi kita sudah mengarah ke pendidikan
yang dapat disebut "Pendidikan Yang Bermutu".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelawak ternyata punya sisi lain

1. Aziz Gagap Banyak yang mengira kalau Aziz memang benar-benar gagap, namun ia gagap hanya saat melawak saja. Ide gagap yang didapatkan bermula saat ia mendapatkan peran gagap dan ia pun langsung menguasainya hanya dalam 5 menit saja. 2. Jojon Mendengar nama Jojon mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Penampilannya yang sangat khas, yakni dengan memakai celana yang sangat tinggi sampai melebihi pusar membuat daya tarik tersendiri untuknya. Ditambah dengan kumis kecil persegi panjang yang menempel di bawah hidungnya. Tahukah Anda kalau Jojon hanya menggunakan kumis palsu dalam setiap penampilannya. 3. Nycta Gina (Jeng Kellin) Penampilan Jeng Kellin yang seperti anak kecil tidak seperti kehidupan aslinya. Dalam kehidupannya, Nycta Gina adalah wanita yang pintar. Terbukti walaupun telah sukses dengan perannya sebagai Jeng Kellin, Nycta Gina sangat berambisi untuk menjadi dokter. 4. H. Bolot Karena tingkahnya seperti orang tuli, pelawak bernama asli (cari nama as...

Top 10 Famous Hacker

The portrayal of hackers in the media has ranged from the high-tech super-spy, as in  Mission Impossible  where Ethan Hunt repels from the ceiling to hack the CIA computer system and steal the "NOC list," to the lonely anti-social teen who is simply looking for entertainment. The reality, however, is that hackers are a very diverse bunch, a group simultaneously blamed with causing billions of dollars in damages as well as credited with the development of the World Wide Web and the founding of major tech companies. In this article, we test the theory that truth is better than fiction by introducing you to ten of the most famous hackers, both nefarious and heroic, to let you decide for yourself. Black Hat Crackers The Internet abounds with hackers, known as crackers or " black hats ," who work to exploit computer systems. They are the ones you've seen on the news being hauled away for cybercrimes. Some of them do it for fun and curiosity, while others are l...